Pendidikan Literasi Gerak
Istilah
Literasi fisik di Indonesia masih belum popular seperti di negara-negara maju
Kanada, Jepang, Australia, Amerika, Ceko, Finlandia. Dll. Kalangan akademisi
masih sangat minim dalam upaya memperkenalkan atauupun mengkaji lebih mendalam
mengenai literasi jasmani, meskipun ada dibeberapa universitas sudah
memperkenalkan istilah literasi namun tidak sepenuhnya dipelajari. Literasi
membaca, menulis dan berhitung, literasi keuangan, literasi digital adalah
literasi yang popular ditelinga masyarakat yang digaungkan oleh para pegiat
literasi, media masa dan instansi pemerintah. Tidak ada terdengar di media masa
ataupun para pegiat literasi menyebutkan literasi jasmani, padahal literasi
jasmani atau melek secara jasmani sama pentingnya, terutama ketika membangun
kebiasaan gaya hidup yang aktif untuk meningkatkan kualitas hidup agar
terhindar dari berbagai penyakit. Literasi jasmani didapatkan melalui proses
pendidikan yang alamiah dan tidak dipaksakan sehingga timbul kesadaraan untuk
mengelola dan menjaga kesehatan mulai, proses ini terbentuk sejak masa bayi
sampai dewasa. Pembentukan literasi
jasmani tidak terlepas dari pendidikan jasmani.
Pendidikan
jasmani di Indonesia adalah mata pelajaran wajib yang harus sekolah berikan dan
siswa pelajari selama di dalam jenjang pendidikan dasar, menengah dan perguruan
tinggi. Pendidikan jasmani berada di
kelompok B yaitu kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh
pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan local yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah. Didalam kurikulum sebelumnya pendidikan jasmani hanya
mendapat alokasi 2 jam perlajaran, namun kurikulum 2013 memberikan alokasi
waktu 3 jam pelajaran perminggunya, ini merupakan kemenangan besar bagi guru
penjas. Namun waktu yang banyak ini tidak sepenuhnya digunakan untuk
mengkampanyekan gaya hidup aktif, mengkampanyekan aktivitas fisik seumur hidup,
mengkampanyekan pencegahan penyakit yang berkaitan dengan perilaku hidup sehat.
Pendidikan jasmani bukan hanya tentang mempraktikan latihan fisik dan olahraga
sehingga siswa kurang diberikan informasi tentang pentingnya aktivitas fisik
untuk masa kini dan masa depan mereka.
Pendidikan
jasmani memiliki potensi besar untuk meningkatkan dan mempromosikan gaya hidup
sehat, namun itu bukan satu-satunya prioritas, karena pendidikan jasmani
memiliki banyak tujuan lain. Pendidikan jasmani bisa berintegrasi dengan bidang
studi lainnya di sekolah, karena pendidikan jasmani bersifat holistic.
Literasi fisik
berkaiatan erat dengan proses pendidikan. Pendidikan dan aktivtas fisik adalah
bidang yang penting karena setidaknya ada tiga alasan untuk membuatnya menjadi
penting. Pertama, anak kecil belajar gerakan sejak lahir, ini dimulai ketika
bayi menanggkat kepala, meluruskan lengan dan berbalik sambil berbaring,,
ketika anak-anak membuat langkah awal untuk berjalan dan berlari. Ini adalah
fase motoric dari tahap perkembangan individu. Ketika setiap tahap dihubungkan
dengan karakteristik tertentu, kemudian, gerakan berlanjut sebagai kegiatan
kegiatan yang disengaja dan disengaja mislanya seperti belajar cara menegndarai
sepeda, skuter berenang. Dll. Ini adalah kegiatan yang dipilih anak atapun
orangtua. Tidak semua tahu cara mengendarai sepeda. Oleh karena itu kita
berbcara tentang pendidikan di aktivitas
fisik yang menjadi bagian dari pendidikan jasmani di sekolah sejak usian
sekolah remaja, atau yang menjadi bagain dari rutinitas fisik individu
seseorang, kegiatan diwaktu luang (leiusure) atau pelatiahn olahraga. Kedua
dalam peajaran olaharag siswa juga harus belajar tentang pentingnya aktivitas
fisik dan penggunaanya dalam kehiduapan sehari-hari atau mendapatkan informasi
tentang berbagai cara olahraga, ataupun aturan permainan dan ataupun modifikasi
permainan, sejarahnya dan gerakan olimpiade, selanjutnya merekka harus
memperloeh informasi tentang kebugaraan fisik, rezim fisik, dasar-dasar
pertolongan pertama jika terjadi cedera dll. Seperti yang dinyatakan dalam
program kerangka kerja pendidikan, tujuan kurikuler (vyzkumny ustav 2007a,
2008b) secara keseluruhan ini adalah pendidikan tentang aktivitas fisik. Ketiga
melalui aktivitas fisik dalam pendidikan jasmani, kami belajar kerjasama dan
komunikasi dalam tim, dengan actor, rekan setim, lawan dan wasit. Kami
memperloeh pengetahuan tentang dasar-dasar aturan dan karenya kami memperloeh
prinsip “permainan yang fair/adil” yang tercermin dalam kehidupan social
seseorang, kita dapat menghormati actor indovidu menggunakan keterampilan dan
kemampuan merekan dan mendukungnya. Melali aktivitas fisik regular anak anak
dan remaja juga memperloeh kebiasan dan peraturan yang menyertai kebugaraan
fisik dan kinerja tidak hanya dalam sesi dan pertandingan pelatihan.
Leave a Comment